Yang harus diketahui oleh para ibu adalah kesehatan mental anak

Banyak orang tua merasa bahwa anak-anak mereka tidak stabil secara mental dan emosional. Jika Anda melakukan kesalahan saat membesarkan anak, tidak akan mempengaruhi kesehatan mental Anda. Ternyata kesehatan mental anak sama pentingnya dengan orang dewasa. Faktanya, itu mungkin terkait dengan keterampilan sosialnya ketika dia lebih tua.
Kesehatan mental merupakan masalah serius di kalangan remaja. Masalah stres, depresi dan gangguan bipolar semakin banyak didengar oleh para remaja ini. Faktanya, tidak jarang beberapa remaja melakukan bunuh diri karena orang tua mereka tidak mengenali kesehatan mental ini sejak awal.
Itu sebabnya Anda sebagai orang tua perlu menyadari masalah kesehatan mental, karena anak masih anak-anak. Anda juga harus memperhatikan menjadi orang tua dan memberi kasih sayang agar anak tumbuh dengan mental yang baik. Keluarga
“Tingkat pendidikannya juga harus baik. Hal ini agar ketika anak berkembang tidak mengalami masalah sosialisasi. Jika kesehatan mentalnya terbengkalai sejak kecil, ia mungkin mengalami gangguan psikologis. Baik masalah kepribadian maupun kerentanan terhadap depresi. Kata Ikhsan Bella Persada. , M.Psi,. Psikolog KlikDokter.
“Perhatian perlu diberikan pada sejumlah faktor yang mempengaruhi kesehatan mental anak. Misalnya faktor pola asuh, lingkungan, asuhan orang tua, dan cara pemberian kasih sayang,” lanjut dr Ikhsan. Keluarga Bahagia
Mengapa anak harus memperhatikan kesehatan mentalnya
Selain itu, Anda juga harus memperhatikan kesehatan mental anak sejak dini, karena alasan berikut ini.
- Agar masalah sosialisasi tidak muncul
Tidak semua anak bisa akur atau memiliki kehidupan sosial yang baik. Terkadang anak Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk bersosialisasi. Ini termasuk masalah pertemanan dan asmara pada masa remaja.
Beberapa anak sangat terikat pada suatu hubungan, misalnya dengan teman atau pacar. Ketika ada masalah dalam hubungan, mereka cenderung menerimanya dengan lebih tegas. Misalnya, anak Anda putus dengan temannya. Anda dapat mengubah sikap Anda dan bersedih selama berhari-hari. Kehidupan keluarga harmonis
Menurut Shelli Dry, seorang terapis okupasi untuk Enable My Child di Amerika Serikat, anak-anak terkadang merasa dunia mereka akan segera berakhir. Asumsi ini muncul ketika mereka gagal menyelesaikan masalah hubungan. Inilah yang menyebabkan mereka stres dan mengalami gangguan kecemasan.
“Mereka sangat fokus untuk mencari kesalahan dengan hubungan yang gagal. Itu membuat mereka lupa untuk belajar menanggapi kegagalan itu untuk orang lain. Inilah yang membuat anak-anak cenderung menyalahkan diri sendiri, ”tambah Shelli Dry.
Read More: Cara mengatasi anak-anak yang memilih makanan
- Jangan merasakan tekanan untuk menjadi sempurna di sekolah
Masalah akademik di sekolah juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental pada anak. Apalagi jika mereka merasa tertekan untuk menjadi sempurna dan mendapat nilai bagus di sekolah.
Bahkan, beberapa orang tua memaksa anaknya untuk memilih belajar. Mulai dari pilihan mata pelajaran yang akan diikuti hingga pemilihan lembaga pendidikan yang akan diikuti. Faktanya, itu adalah pilihan yang bagus. Namun, jika anak tidak menyukainya, itu hanya akan membuatnya stres.
Sementara itu, Caroline Clauss-Ehlers, seorang profesor psikologi di New Jersey State University, mengatakan, siswa sekolah menengah khususnya merasakan tekanan tambahan ketika mereka akan masuk perguruan tinggi. Ibu dan anak
“Karena biaya kuliah sangat mahal, ada tekanan lain dari keluarga untuk mengatasi masalah biaya. Para orang tua merasa bahwa anaknya perlu mengambil kelas akselerasi agar bisa mendapatkan beasiswa. Para orang tua berharap mendapat dukungan keuangan dari sekolah. Namun, logika berpikir ini membuat stres anak-anak, ”kata Clauss-Ehlers.
Padahal, tekanan untuk menjadi sempurna ini justru membuat anak merasa stres, risih di sekolah, dan sulit bersosialisasi. Faktanya, beberapa anak bahkan tidak memiliki nilai akademis yang bagus. Setiap kali Anda dihadapkan pada ujian, kecemasan akan menghantui anak Anda. Itu sering kali membuat Anda membenarkan segala macam cara untuk menjadi sempurna.
- Tidak mengalami trauma keluarga
Masalah kesehatan mental anak juga bisa karena masalah keharmonisan keluarga. Jangan mengira bahwa anak Anda kurang memahami kondisi orang tuanya. Menurut Clauss-Ehlers, anak-anak dapat mengalami masalah mental berupa kecemasan saat orang tua bercerai, kehilangan pekerjaan, sakit atau meninggal.
“Kecemasan ini muncul pada anak-anak karena merasa situasi tersebut membawa ketidakpastian. Anak merasa ada ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di masa depan,” kata Clauss-Ehlers.
Masalah keluarga ini terkadang membawa anak kepada siapapun. Faktanya, anak-anak yang menjadi korban perceraian cenderung mengalami trauma saat menghadapi hubungan asmara. Apalagi jika pemisahan orang tua dilakukan dengan cara yang negatif.
Dalam situasi ini, Clauss-Ehlers mengatakan bahwa orang tua dapat membantu mengurangi kecemasan dengan lebih sering berkomunikasi dengan anak. Berbicara dengan anak merupakan kunci agar anak terhindar dari gangguan mental akibat trauma keluarga.
Inilah alasan mengapa kesehatan mental anak harus dijaga sejak dini. Apalagi jika anak Anda mulai menunjukkan tanda-tanda stres, ada gangguan kecemasan. Jika kesehatan mental terjaga, setidaknya anak akan terhindar dari stres dan depresi.