Solusi Orangtua untuk Anak yang Susah Untuk Makan

Keluarga Bahagia, Memiliki anak kecil yang kesulitan makan tentu membingungkan orang tua tentang apa yang harus dilakukan. Tidak perlu khawatir, sekarang ada terapi yang bisa dicoba orang tua untuk anak-anak yang kesulitan makan, terutama pada usia lima tahun.
Apa itu terapi makanan dan bagaimana bisa bermanfaat bagi anak Anda? Temukan jawabannya melalui komentar di bawah ini.
Apa itu terapi makanan?

Terapi makanan adalah metode yang digunakan untuk mengobati seseorang yang sulit makan. Kondisi ini dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, tetapi sering terjadi pada anak-anak dan bayi.
Terapi ini tidak hanya mengajarkan anak-anak untuk makan, tetapi juga bekerja dengan orang tua dan pengasuh untuk memfasilitasi proses makan.
Namun, perlu terlebih dahulu mengenali gejala apa yang membuat anak membutuhkan terapi makanan. Kehidupan keluarga harmonis
Tanda-tanda seorang anak membutuhkan terapi makanan.
Menurut Kimberly Hirte, ahli patologi anak di Intermountain Healthcare, dia mengatakan ada beberapa gejala yang harus diwaspadai orang tua ketika anak-anak kesulitan makan.
Jika mereka mengalami tanda-tanda berikut, bayi dan anak Anda kemungkinan akan membutuhkan terapi makanan.
- Kesulitan mengunyah makanan
- Berat dan tinggi badan belum meningkat dalam beberapa minggu terakhir.
- Sering muntah dan meludahkan makanan baru ke dalam mulut Anda.
- Kesulitan bernafas saat makan dan minum.
- Kesulitan saat ingin batuk atau bersendawa
- Menangis karena dia menolak untuk makan
Jika anak Anda memiliki gejala-gejala ini atau hanya makan 5 hingga 10 jenis makanan yang berbeda, ia mungkin membutuhkan terapi makanan.
Cara terapi bekerja untuk anak-anak dan bayi yang sulit makan. Keluarga
Seperti yang dilaporkan pada halaman CHOC Children, selama terapi makanan, anak-anak dan orang tua akan ditemani oleh seorang terapis.
Terapis berusaha membantu anak-anak meningkatkan keterampilan makan mereka untuk membuat makanan anak-anak lebih menyenangkan.
Namun, tidak semua anak akan belajar keterampilan yang sama. Kapasitas ini akan ditingkatkan seperlunya.
Berikut adalah beberapa keterampilan umum yang akan dikembangkan dalam terapi.
1. Kemampuan mengunyah

Pada beberapa anak, metode mengunyah yang biasa tidak. Saat Anda memasukkan makanan ke dalam mulut, Anda cenderung mengunyah gigi yang sama.
Akibatnya, anak-anak ini memuntahkan sebagian besar makanan mereka karena merasa bosan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh berbagai hal, seperti beberapa penyakit, pertumbuhan terhambat dan alergi.
Kemampuan mengunyah yang buruk meningkatkan risiko berbagai penyakit, salah satunya adalah kekurangan gizi.
Dalam terapi ini, terapis membantu anak-anak kecil untuk dilatih untuk mengendalikan dan meningkatkan cara mereka mengunyah, bernapas, mengisap dan menelan makanan.
Oleh karena itu, terapi ini untuk anak-anak dan bayi yang sulit makan membuat mereka menggunakan semua gigi dan lidah mereka untuk memproses makanan.
2 Tambah jumlah dan jenis makanan

Selain kemampuan mengunyah, anak-anak yang membutuhkan makanan mungkin membutuhkan terapi makanan ini.
Ini mungkin karena penyakit atau alergi tertentu yang mencegah anak makan makanan dengan bebas.
Karena itu, mereka membutuhkan bantuan untuk menambah jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi. Metode ini sangat penting sebagai upaya agar anak Anda menikmati makanan yang lebih seimbang dan sehat.
Terapis membutuhkan bantuan orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk membuat anak mau makan jenis dan jumlah makanan yang telah ditentukan. Ibu dan anak
3 Ciptakan hubungan positif dengan makanan

Terapi untuk anak-anak dan bayi yang mengalami kesulitan makan juga bermanfaat bagi anak-anak untuk membangun hubungan positif dengan makanan mereka.
Anak-anak atau balita yang memiliki masalah kesehatan, seperti alergi atau kesulitan mengunyah, umumnya memiliki perasaan buruk tentang makanan mereka.
Read More: Berbagai penyebab yang membuat anak menyendiri , mari kita simak
Hasilnya, nafsu makannya menurun dan bahkan hilang sama sekali.
Dalam sesi ini, terapis bekerja sama dengan orang tua untuk menciptakan kebiasaan makan anak untuk menciptakan hubungan yang lebih positif dengan makanan.
Misalnya, orang tua pergi makan bersama anak-anak atau mengunyah makanan yang ditawarkan oleh anak-anak untuk membuat mereka bersemangat.
Terapi makanan ini juga mengajarkan anak-anak untuk minum dari gelas dan makan dengan sendok dan garpu.
Karena itu, mereka lebih bisa menikmati makanan dan memiliki pengalaman positif, sehingga makanan tidak lagi menakutkan.
Jika dilakukan seperti yang diajarkan, peluang keberhasilan terapi cukup besar.
Jika Anda berpikir pertumbuhan anak Anda terhambat, temui dokter anak Anda untuk perawatan alternatif yang sesuai.