Setelah ide penghapusan Ujian Nasional, apakah akan dilanjuti dengan penghapusan skripsi?
Setelah ide penghapusan Ujian Nasional, apakah akan dilanjuti dengan penghapusan skripsi?
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim melakukan kejutan. Beliau membuat kita kaget dengan pernyataan akan dihapus Nasional atau UN review di 2021 setelah kejutan materi pidato kemarin yang sangat trend saat ini mengenai hari Guru.

Ada juga netizens yang mengusulkan bahwa skripsi juga sebaiknya dihapus. seorang netizen di perguruan tinggi, bertanya-tanya mengapa tidak dihapuskannya skripsi berbarengan dengan penghapusan UN. seperti yang dilansir [ada Laporan CNN Indonesia.com, 2019/11/12, seperti yang ditweet oleh akun @afifahraa_.”Mengapa tidak skripsi saja pak @Nadiem_Makarim yang dihapus,” Dalam hal ini, tesis dan disertasi akan diminta untuk mundur. Saya pribadi berpikir bahwa penggantian karakter penilaian keterampilan dan minimum dan survei serta penghapusan Ujian nasional , termasuk juga dengan peralatan kognitif mereka seperti membaca dan berhitung dan karakter.
Sementara itu, Ujian Nasional yang berfokus pada isu melewati anak sebagai mahasiswa di sekolah dasar, perguruan tinggi dan sekolah tinggi bahkan lebih buruk sampai stres mati karena tidak lulus ujian masih menakutkan bagi siswa. Saya juga setuju bahwa Mungkin ada alasan untuk menghapus Ujian Nasional. dimana Ujian Nasional ini telah menggantikan bentuk perhitungan penilaian keaksaraan. Dan bisa juga menambahkan mengenai tes pendidikan karakter kepada siswa sehingga ketika mereka memiliki karakter yang baik besar dan berguna bagi negara.
Saya pikir jika skipsi telah dihapus adalah tidak pantas untuk keinginan netizen juga . Kemudian adalagi yang mengatakan bahwa tesis dan disertasi juga dihapus. Hal ini akan membuat kekacauan. Sekarang, jika skipsi telah dihapus , apa yang akan menggantikannya? Apakah penghapusan skripsi akan digantikan dengan pendidikan karakter dan review keaksaraan? Jika tidak, pembentukan karakter juga diperlukan dari siswa karena mereka telah belajar sejak kecil dan karakter berliterasi juga telah diajarkan sejak sekolah. Sebenarnya adanya tesis dan disertasi penting bahwa ada penemuan baru, atau siswa yang melakukan penelitian generasi yang sudah memiliki karakter sebagai seseorang yang dewasa atau bergerak menuju kedewasaan Jadi saat – saat di kuliah di tahap akhir pendidikan harus terdapat tesis dan disertasi.

Bagi Pak Nadiem Makarim, dia juga harus mencoba apa yang ingin dilakukannya. Kami akan memeriksa apakah ada atau tidaknya dampak dari penghapusan program Ujian Nasional baik dari kedua penilaian yaitu apakah mereka melek huruf, berhitung dan karakter atau tidak. Jika hasilnya tdak baik, kita akan mengevaluasi sistem evaluasi sebelumnya. Jadi baik, maka perlu adanya penghapusan UN. Sekarang kita menguji kreativitas dan ide-ide dari Mr.Nadiem sebagai bentuk perubahan.