Mencegah Anak kebiasaan berbelanja, Begini Caranya

Saat Anda membeli, otak melepaskan endorfin dan dopamin, yang membuat Anda bahagia. Ini dapat menyebabkan kecanduan belanja, yang kemudian disebut pecandu belanja. Tidak hanya pada orang dewasa, anak-anak dapat mengalami kecanduan belanja. Jika seorang shopaholic dewasa dapat mengalami ketidaknyamanan, ia tentu tidak jauh berbeda dari seorang anak. Jadi, apa saja gejala shopaholics dan bagaimana mencegah anak-anak yang shopaholics? Ibu dan bayi
Tanda-tanda anak kecanduan belanja atau kecanduan belanja
Umumnya, para pecandu belanja akan menghadapi masalah keuangan karena kecanduan belanja yang sulit dikendalikan. Jika seorang anak kecanduan belanja, tentu akan menjadi beban keuangan orangtua.
Salah satu tanda yang dapat Anda kenali jika anak Anda mulai kecanduan berbelanja adalah bahwa anak-anak cenderung berbohong untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan. Alasannya adalah, seperti pada orang dewasa, anak-anak yang kecanduan berbelanja cenderung menyembunyikan kecanduan mereka.
Selain itu, tanda-tanda shopaholic yang juga bisa dikenali, seperti:
Anda menginginkan produk hanya karena Anda tidak puas dengan barang yang sebelumnya Anda beli.
Anda menginginkan lebih banyak item daripada yang diperlukan.
Anda ingin membeli hanya untuk bersenang-senang.
Kiat untuk mencegah anak-anak kecanduan berbelanja
Untuk menghindari shopaholics dari awal, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan sebagai orang tua:
Jadilah contoh yang baik
Seorang anak sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari orang tuanya. Hal-hal yang dilakukan orang tua sebagai contoh bagi anak-anak mereka untuk berperilaku.
Dalam hal itu, jika Anda tidak ingin anak Anda kecanduan belanja, jangan kecanduan belanja. Jika Anda menghabiskan uang dengan mudah, anak Anda juga akan sama.
Jadi, mulailah bersikap bijak dan jangan buang uang untuk pengeluaran. Jangan membuat berbelanja menjadi kesenangan belaka, tetapi kebutuhan.
Jika Anda memberikan contoh yang baik tentang bagaimana pembelian dilakukan, anak Anda juga akan sama. Anak Anda juga akan mulai belajar bahwa Anda tidak selalu dapat membeli apa yang Anda inginkan.
- Tanyakan kepada anak mengapa membeli barang.
Ini bisa menjadi cara untuk menghindari shopaholic. Anda dapat bertanya kepada anak itu mengapa mereka ingin membeli barang-barang ini.
Dorong anak Anda untuk mengajukan alasan yang tepat, karena ia benar-benar membutuhkannya, bukan hanya menginginkannya. Ini dapat mengajari anak Anda bahwa ia harus memiliki alasan yang baik jika ia menginginkan barang baru.
- Minta anak untuk datang dan membayar barang yang dibeli.
Cobalah minta anak membayar barang yang mereka inginkan, misalnya, dengan memotong uang saku anak. Karena itu, anak-anak akan lebih selektif saat berbelanja.
- Hindari berbelanja sebagai cara berhubungan dengan orang tua
Jangan gunakan belanja sebagai penghubung antara anak-anak dan orang tua. Jika terus berlanjut, anak akan terbiasa dan mengevaluasi belanja sebagai sesuatu yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang dan menimbulkan kesenangan, sehingga bisa menimbulkan kecanduan. Temukan kegiatan keluarga lainnya untuk dilakukan bersama.
- Ajarkan penggunaan aset sesuai kebutuhan
Jangan hanya membeli barang untuk loyalitas merek atau hanya menempel pada merek. Beli barang karena dianggap baik dan perlu. Bahkan jika perlu, beli produk dengan merek lokal. Ajari anak-anak bahwa produk bermerek dan tidak bermerek sama.
- Memahami iklan produk yang terlihat di media
Ajari anak Anda bahwa iklan tidak selalu di media, seperti di televisi, iklan harus ditelan mentah-mentah. Beri tahu anak Anda bahwa iklan televisi sedang mencari cara untuk menarik orang untuk membeli produk Anda. Ketika memutuskan apakah akan mengirimkan produk atau tidak, itu harus berdasarkan kebutuhan.