Jika UN Dihapus, Jusuf Kalla : “Akan Menciptakan Masa Depan yang Disebut Generation Lembek”
Jusuf Kalla : “Akan Menciptakan Masa Depan yang Disebut Generation Lembek”

Sebuah ide/ usul yang menjadi diskusi panas di Indonesia yang dibuat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang dikenal rencana untuk menghapuskan Ujian Nasional untuk tingkat berikutnya sekolah mulai tahun 2021.
“Pada tahun 2020, Ujian Nasional akan sejalan dengan tahun sebelumnya. Tapi itu adalah hari terakhir dari Ujian Nasional sebagai format sekarang terorganisir,” kata Nadiem di Bidakara Hotel, Jakarta Selatan, pada hari Rabu 11 Desember 2019. “Di 2021, penilaian minimum kompetensi telah berubah nama dan karakter dari survei untuk menggantikan Ujian Nasional nantinya .”
Pidato ini juga melahirkan berbagai tanggapan, salah satuya dari Wakil Presiden kita Jusuf Kalla. jika Ujian Nasional dihapuskan, maka hal ini akan mengakibatkan semangat belajar siswa akan terhapus .
Hal menolak gagasan menteri ini disampaikan pada pidatonya. “semangat belajar akan turun merupakan hal yang pasti akan muncul tanpa adanya Ujian Nasional, .” kata JK saat berkunjung ke Kantor Transmedia, Jakarta, pada hari Rabu tanggal 11 Desember 2019.
Menurut dia , orang-orang muda menjadi lemah dan tidak ingin kerja keras dengan tidak adanya Ujian Nasional . Oleh karena itu, kata dia penghapusan kebijakan Ujian Nasional harus ditunda. ia mengharapkan Nadiem dapat berfikir kembali sebelum menghapuskan Ujian nasional pada tahun 2021.
“hal ini membuat kita menjadi generasi lembek jika tidak mau keras, tidak ingin tegas untuk menyatakan bahwa lulus atau tidak lulus,” katanya, seperti dilansir CNN Indonesia. ” (Oleh karena itu) itu, tentu saja (saya berharap bahwa penghapusan UN ditangguhkan) karena hal ini akan menciptakan generasi muda yang lembut..”
Mantan presiden dari Partai Golkar itu merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) melalui Program for International Student Assessment (PISA) .JK mengacu pada penghapusan UN juga bisa berdampak pada kualitas pendidikan nasional. .
UN bukan merupakan faktor kelulusan menentukan 2015 itu menyebabkan Indonesia mengalami penurunan pada 2018, seperti diketahui dalam peringkat PISA. Jadi jika Ujian Nasional ditiadakan maka tidak mungkin dalam Peringkat PISA Indonesia akan makin turun.
Karena Ujian Nasional pada saat itu tidak lagi faktor kelulusan menentukan. Akhirnya, semangat belajar berkuranglah yang menjadi alasan menurunya tingkat PISA di Indonesia dari tahun 2015 ke tahun 2018 Menurut keterangan JK
