Hati-hati untuk mengelitik balita, karena akan berisiko besar untuk trauma

Saat kamu bermain atau bersenang-senang dengan si kecil, menggelitiknya bisa jadi salah satu aktivitas yang harus dilakukan bu. Mendengarkan bayi Anda menertawakan kesenangan yang datang saat Anda menggelitiknya membuat momen berkualitas untuk Anda dan bayi Anda semakin menyenangkan.
Namun, ternyata menggelitik bayi tidak sepenuhnya baik untuk Anda lho, apalagi jika dilakukan pada bayi yang masih bayi. Mengapa? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini, Moms!
Bahaya menggelitik menurut penelitian. Keluarga
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menggelitik bisa berbahaya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Cognition and Emotion pada tahun 2005 menunjukkan bahwa hanya 32% responden yang menyatakan suka menggelitik, sedangkan 36% responden menyatakan tidak menyukainya.
Kita mungkin terbiasa memiliki masa kanak-kanak yang penuh dengan aktivitas yang peka, tetapi pada kenyataannya ini tidak sepenuhnya baik untuk anak-anak. Bayi tidak akan berhenti tertawa ketika digelitik, meskipun mereka tidak menyukainya. Alasannya, tertawa adalah respons otomatis tubuh terhadap gelitik, seperti bersin. Tawa ini menjadi ilusi kebahagiaan dari anak-anak hingga orang tua, meski mereka tidak menyukainya. Keluarga Bahagia
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of California pada tahun 1997 menemukan bahwa kesemutan pada bayi yang menggelitik tidak menciptakan perasaan menyenangkan pada orang yang menertawakan sebuah lelucon. Menggelitik hanya menciptakan ilusi yang menyenangkan sebagai hasil reaksi alami seseorang terhadap tawa.
Vernon R. Wiehe dari University of Kentucky mempelajari 150 orang dewasa yang dilecehkan oleh saudara mereka, dan banyak responden menganggap menggelitik tubuh sebagai jenis kekerasan fisik. Studi tersebut menyimpulkan bahwa menggelitik dapat memicu reaksi psikologis yang ekstrim, seperti muntah atau kehilangan kesadaran. Kehidupan keluarga harmonis
Tawa gelitik yang terus-menerus dapat menyebabkan sesak napas dan ketidakmampuan untuk mengatakan bahwa Anda sedang tersiksa. Dilihat dari sejarahnya, menggelitik tubuh sering digunakan sebagai metode penyiksaan dan hukuman, seperti pada masa Dinasti Han di Tiongkok.
Dapat menyebabkan trauma pada anak-anak
Read More: Beberapa hal yang dapat mengganggu pertumbuhan anak jika terlalu sering mendengarkan lagu dewasa
Menggelitik anak Anda dapat memberikan pesan yang salah tentang otonomi tubuh. Dari sudut pandang anak, menggelitik kutu yang tidak diinginkan berarti orang dewasa berhak melakukan apa pun yang diinginkannya dengan tubuhnya, bahkan tanpa izin.
Saat anak Anda menggelitik, dia kehilangan kendali diri. Kesulitan mengontrol diri sendiri bisa sangat memalukan bagi anak Anda dan meninggalkan kenangan buruk dalam hidup Anda. Menurut Dr. Richard Alexander, seorang profesor biologi evolusi di University of Michigan, dia mengatakan bahwa menggelitik tubuh adalah bentuk dominasi, dan menertawakan rasa geli adalah bentuk pengunduran diri. Ibu dan anak
Menurut Patty Wipfier, orang tua spesialis dan pendiri Hand in Hand Organization, menggelitik tubuh di masa kanak-kanak adalah penyebab umum tantangan emosional di masa dewasa. Menggelitik bisa menyebabkan trauma.
Patty juga mengatakan, trauma ini bisa menimbulkan rasa tertekan yang berlebihan saat didekati, merasa minder saat tidur dengan orang yang dipercaya, dan mudah merasa terancam saat disentuh.