Habis membacok Pelajar Lain, Siswa dari SMAN 60 Titipkan Celurit ke Teman Sekolahnya

Direktur SMAN 60 Jakarta Selatan Bahari Lubis mengatakan bahwa siswanya dengan RFM awal (18) menggunakan sabit untuk mengejar siswa dengan RPM awal (16). Ibu dan bayi
Sabit itu diajukan dengan salah satu teman sekolahnya.
Fakta ini terungkap ketika polisi mengamankan RFM saat dia berada di sekolah pada Senin (20/1/2020).
Pada saat itu, polisi telah meminta RFM untuk bukti dalam bentuk cerlurite yang dia gunakan.
Baca juga: perilaku penganiayaan selama pertempuran, siswa ditanyai oleh polisi di sekolah untuk menangis
Meskipun awalnya dia berbohong, dia akhirnya mengakui bahwa sabit telah mengikat dirinya untuk argumennya.
“Teman sekelas belum ditugaskan. Kelas IPS 3 siswa IPS 3,” kata Bahari saat ditemui di SMAN 60 Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020).
Namun, siswa yang telah menyimpan senjata tajam sejauh ini belum masuk sekolah sejak RFM ditangkap.
Sementara itu, kepala polisi Pasar Minggu, Komisaris Prayitno, membenarkan bahwa bukti berbentuk sabit telah diamankan selama penangkapan RFM.
Tetapi dia enggan mengatakan di mana bukti telah ditemukan.
“Pokdo adalah tempat yang dia yakini aman (Rifki),” kata Prayitno.
Sejauh ini, pelaku terus merana di kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih dekat.
Sebelumnya, RFM dan beberapa orang pernah terlibat perkelahian di Jalan Pekayon I, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (17/1/2020).
Akhirnya, penulis mengalami cedera dan dirawat di rumah sakit Pasar Minggu.