Gejala Demam pada Anak yang Tidak Boleh diabaikan oleh orang tua

Bagi orang tua yang sudah memiliki bayi, pertumbuhan dan perkembangan harus sudah menjadi prioritas. Namun, ada masalah kesehatan yang sulit dihindari dan selalu menyerang kesehatan anak, seperti demam. Demam adalah gangguan kesehatan umum pada anak-anak, termasuk anak-anak di bawah usia 10 tahun. Untuk melakukan ini, Anda perlu mengetahui gejala-gejala demam pada anak-anak sejak awal timbulnya. Ibu dan bayi
Mengapa demam terjadi pada anak-anak?
Demam sebenarnya bukan penyakit. Di sisi lain, gejala demam pada anak adalah tanda bahwa tubuh anak sedang berjuang melawan serangan penyakit atau infeksi.
Ketika tubuh memiliki suhu tubuh yang mencapai 38 derajat Celcius atau lebih, anak tersebut dikatakan mengalami demam. Tubuh memiliki beberapa cara untuk mempertahankan suhu yang stabil, menanggapi perubahan cuaca atau suhu udara:
Menambah atau mengurangi produksi keringat.
Membawa aliran darah ke atau dari permukaan kulit.
Buang atau pertahankan kadar cairan dalam tubuh.
Mencari lingkungan yang lebih dingin atau lebih hangat
Lalu apa saja gejala demam pada anak?
Demam menyebabkan ketidaknyamanan pada anak-anak, bersamaan dengan suhu tubuh atau suhu yang terus meningkat. Seiring dengan suhu tubuh yang mencapai atau melebihi 38 derajat Celcius, gejala demam yang mungkin dialami anak-anak adalah:
Tingkat aktivitas anak-anak menurun jarang.
Anak-anak lebih banyak menuntut, kehilangan nafsu makan dan haus.
Anak-anak akan mengalami peningkatan suhu tubuh atau bahkan merasakan panas. Tapi ingat, angka-angka yang menunjukkan suhu tubuh bayi Anda belum tentu setinggi yang Anda kira
Gejala demam pada anak mungkin tampak seperti gejala ketika masalah kesehatan lainnya terjadi. Menurut American Academy of Pediatrics, jika anak Anda berusia di bawah 3 tahun dan memiliki suhu tubuh 38 derajat Celcius atau lebih, Anda harus segera membawanya ke dokter.
Demam, termasuk masalah kesehatan yang jarang berbahaya bagi anak kecil. Namun, peningkatan suhu tubuh dapat membuat anak gemetar dan berkeringat ketika suhu turun, membuatnya merasa tidak nyaman.
Terkadang, ketika cairan tubuh hilang dan tidak segera diganti, anak Anda mungkin mengalami dehidrasi ringan. Karena itu, Anda harus memperhatikan gejala demam pada anak.
Apakah anak yang demam perlu dirawat oleh dokter?
Anda tidak perlu pergi ke dokter anak jika anak Anda yang demam mencapai usia 3 tahun atau lebih. Mengatasi demam bisa dilakukan di rumah. Ada beberapa obat yang dapat membantu mengurangi panas. Tetapi Anda harus tetap memperhatikan bahan-bahannya dan memilih salah satu dengan efek samping paling sedikit.
Demam dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi anak Anda. Karena itu, Anda perlu mengatasinya. Namun, ketika datang ke demam, ingatlah bahwa tidak mungkin untuk mempercepat proses tubuh untuk melawan penyakit atau infeksi. Ini dapat membantu anak Anda mengurangi rasa tidak nyaman, seperti menurunkan suhu tubuh yang hangat.
Di sisi lain, ada beberapa gejala demam pada anak, yang merupakan tanda penyakit lain. Jika ini terjadi, Anda harus segera menghubungi dokter.
Gejala-gejala demam pada anak yang berbahaya biasanya disertai oleh:
Apatis dan tidak menjawab panggilan Anda
Tidak sadar untuk pertama kalinya
Kesulitan atau kesulitan bernafas.
Muntah
Sakit kepala
Nyeri di perut
Leher kaku
Demam lebih dari 3 hari.
Tidak pernah bepergian atau melakukan kontak langsung dengan seseorang yang memiliki infeksi serius
Bayi yang berusia kurang dari 3 bulan dengan demam juga harus segera dibawa ke dokter.
Orang tua harus waspada menjaga kesehatan anak sejak usia dini. Demam secara umum bukan ancaman serius bagi kesehatan. Namun, jika gejala demam pada anak disertai dengan gejala lain yang jarang terjadi, yang terbaik adalah membawa anak Anda ke dokter atau profesional kesehatan segera.