Apakah gigitan nyamuk bisa menularkan penyakit HIV?

Hingga saat ini masih menjadi masalah di dunia kesehatan. Di Indonesia sendiri, 640.000 orang hidup dengan HIV pada tahun 2018. Meskipun pendidikan tentang penyakit ini telah sering dilakukan, masih ada banyak mitos yang mencakup HIV / AIDS. Salah satunya yang beredar adalah mitos bahwa gigitan nyamuk dapat menularkan virus penyebab HIV. Keluarga
Bisakah gigitan nyamuk menularkan HIV?
HIV adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. Nama penyakit ini berasal dari singkatan nama virus yang menyebabkannya, yaitu, human immunodeficiency virus.
Secara khusus, HIV menyerang salah satu sel kekebalan yang disebut CD4. Ketika HIV menghancurkan sel-sel ini, tubuh menjadi lebih sulit untuk melawan infeksi.
Ingat bahwa jumlah CD4 normal adalah di kisaran 500 hingga 1.400 sel per milimeter kubik. Jika jumlah CD4 turun di bawah 200 sel per milimeter kubik, penyakit ini akan mengembangkan AIDS.
Selain hubungan seks tanpa kondom, HIV juga bisa ditularkan melalui darah. Dari prinsip ini, diasumsikan bahwa nyamuk yang menghisap darah orang dengan HIV dapat menularkan penyakit kepada orang yang kemudian digigit. Keluarga Bahagia
Faktanya, gigitan nyamuk tidak dapat menularkan virus yang menyebabkan HIV. Aksi tabung pada nyamuk tidak sama dengan jarum suntik.
Batang nyamuk terdiri dari dua saluran, salah satunya bertindak sebagai kumpulan darah, yang lain bertindak sebagai suntikan air liur dan antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah yang akan membantu nyamuk tetap lembut.
Ini berarti bahwa ketika nyamuk menggigit manusia, mereka tidak menyuntikkan darah, mereka hanya menyuntikkan air liur.
Selain itu, HIV membutuhkan reseptor sel T untuk menginfeksi, menggandakan, dan menyebarkan virus. Sementara nyamuk tidak memiliki reseptor ini.
Alih-alih terinfeksi, virus yang masuk ke tubuh nyamuk hanya akan dicerna dan dipecah di perut.
Padahal, virus bisa bertahan untuk waktu singkat di tubuh nyamuk. Tetapi meskipun virus HIV masih ada, jumlah yang dibawa tentu terlalu kecil bagi nyamuk untuk tetap tidak dapat menularkan virus. Kehidupan keluarga harmonis
Penularan HIV tidak begitu mudah, memerlukan penularan sejumlah besar virus sebelum seseorang dapat terinfeksi. Jika perbandingan dibuat, seseorang harus terkena gigitan 10 juta nyamuk yang membawa virus secara bersamaan untuk memungkinkan penularan.
Read More: 5 ciri-ciri bahaya Malaria yang harus di ketahui
Nyamuk tidak dapat menularkan HIV, tetapi gigitannya juga tidak boleh diremehkan. Nyamuk diketahui membawa banyak virus dan parasit yang dapat menginfeksi manusia.
Virusnya tidak kalah mematikan, faktanya, ada sekitar jutaan orang yang meninggal setiap tahun di seluruh dunia akibat gigitan nyamuk. Ibu dan anak
Berbagai jenis nyamuk di berbagai bagian negara juga dapat menyebabkan berbagai penyakit. Beberapa penyakit yang umum ditularkan meliputi:
- Chikungunya
- Demam berdarah
- Elephantiasis atau Elephantiasis
- EEE (ensefalitis kuda kuda timur)
- Demam kuning
- Malaria
- Virus West Nile
- Virus zika
- Ensefalitis Jepang
Dalam beberapa kasus, gigitan nyamuk juga dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti pembengkakan, penampilan lesi kulit, dan kesulitan bernafas. Ada juga gejala alergi yang disebut anafilaksis, yang sangat serius dan berbahaya bagi tubuh.
Karena itu, Anda harus tetap melindungi diri Anda sendiri untuk mengurangi risiko digigit nyamuk, mengambil tindakan pencegahan seperti mengganti air di bak mandi atau pot seminggu sekali dan memotong rumput dan tumbuh-tumbuhan secara rutin.
Pakailah pakaian lengan panjang dan anti nyamuk saat bepergian ke hutan atau daerah dengan banyak tanaman.