Alasan mengapa kita harus melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
Melanjutkan ke perguruan tinggi tentu saja adalah impian setiap orang.

Meskipun hanya sebagian yang memiliki pendapat yang sama tentang hal itu, tetapi melanjutkan pendidikan di tingkat tertinggi adalah impian hampir semua orang. pendidikan yang lebih tinggi dalam masyarakat umum akan dianggap “lebih terjamin”. Selain itu, sebagai orang tua, memiliki anak yang belajar di perguruan tinggi dan mendapat gelar “Sarjana” adalah kebanggaan yang tak dapat diukur.
Sama juga dengan mereka, calon mahasiswa ataupun yang sudah menjadi mahasiswa, ada sebuah kebanggaan menjadi mahasiswa. Tidak hanya untuk belajar dan menerima segudang tugas, tapi lebih dari itu. Menjadi mahasiswa memiliki “nilai” yang lebih daripada hal itu. Mencari dan mengalami hal-hal baru dalam dinamika kampus yang banyak tantangan baik dalam bagian akademik dan non-akademik.
Keuntungan menjadi mahasiswa tidak hanya untuk mengejar cita-cita saja, ada tujuh alasan mendasar mengapa seseorang ingin menempuh pendidikan sampai ke universitas, yaitu:
Mencari pekerjaan.
Merupakan alasan paling umum ketika ditanyakan kenapa memilih pendidikan sampai ke universitas. Bahkan dari pandangan siswa, tentu saja kuliah membantu mendapatkan pekerjaan, meskipun kemudian pekerjaan tersebut kadang-kadang tidak konsisten dengan ilmu yang dipelajari dalam sebuah perguruan tinggi sebelumnya. Terlebih lagi, baru-baru ini ada kabar mengenai beberapa kampus yang siap untuk menghasilkan lulusan siap kerja dengan kesempatan kerja yang beragam, baik di perusahaan dalam negeri ataupun luar negeri.
Meningkatkan SDM
Belajar di perguruan tinggi dengan keinginan untuk meningkatkan sumber daya manusia merupakan alasan utama yang kedua setelah alasan mendapatkan pekerjaan yang mendominasi versi saya sendiri. Jarang terdengar hari ini ada mahasiswa yang benar-benar ingin meningkatkan SDM (dengan belajar serius) dan agar pengetahuannya dapat berguna bagi banyak orang. Hari ini, mahasiswa cenderung pragmatis. Jika ada, hal ini bisa dihitung menggunakan jari. Individualistis dan egois, kedua sisi ini telah membentuk karakter manusia yang bernama mahasiswa.
Status sosial
kuliah menimbulkan suatu persepsi terhadap orang-orang tertentu yang mampu saja atau kaya adalah simbol yang melambangkan “kemampuan”. Pendidikan tinggi selalu dianggap sebagai pendidikan dengan biaya mahal ditambah dengan biaya peralatan tambahan lainnya memberikan kebanggaan dan kepuasan bagi orang tua dan siswa. Bahkan ada yang “mempublikasikan” keluarga mereka sendiri atau anak-anak mereka yang masuk ke perguruan tinggi di luar negeri.
Berorganisasi
Adalah pertimbangan yang cukup besar, mengapa seseorang berkeinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Selain menjalankan tugas kuliah yang formal, kegiatan ekstrakurikuler atau berorganisasi bertujuan untuk menghabiskan waktu luang dari mahasiswa yang bersangkutan. Bahkan bagi mahasiswa yang aktif dan serius dalam berorganisasi, mampu dan bisa memberi jaminan modal dan pada saat yang sama memberikan suatu kepastian ketika mahasiswa tersebut terjun di lingkungan masyarakat untuk mencari pekerjaan.
Mencari Hubungan
Menjadi seorang mahasiswa selain bertemu dengan orang-orang dari berbagai daerah, suku, ras, agama, di dalam universitas juga memberikan hak kepada mahasiswa untuk mencari hubungan baru. Kadang-kadang sebuah universitas digunakan sebagai kawasan strategis dalam membangun jaringan kampus, yang bertujuan untuk mengenal satu sama lain yang akan mengarah pada tujuan tertentu. Semakin bertambahnya teman (hubungan) semakin lebih baik. Memiliki relasi yang luas dapat digunakan untuk mencari berbagai informasi yang diperlukan bagi mahasiswa di masa depan. Apalagi saat ini, perkembangan jejaring sosial semakin umum di antara kalangan mahasiswa, hal ini pasti dapat mempermudah mahasiswa dalam membuat sebuah komunitas di halaman media sosial, dan berinteraksi satu sama lain dengan berbagai tujuan, berdiskusi mengenai aktivitas kehidupan sehari-hari, sampai kepada diskusi tentang lowongan pekerjaan apa yang tersedia. Partisifasi Untuk mahasiswa mau melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, sebagian memiliki tujuan dengan kuliah di universitas yang sebenarnya yaitu untuk melarikan diri tugasnya atau belum siap untuk mencari pekerjaan. Kadang-kadang siswa seperti ini hanya ikut – ikutan. Kuliah hanya berfungsi sebagai “trendsetter” dan dipandang lebih berwawasan (intelek). Memang, dalam hati kecil tidak setuju dengan pemikiran itu. mahasiswa seperti ini cenderung hanya menghabiskan uang dan memuaskan hawa nafsu.
Cari Jodoh
Ada pendapat yang tidak dapat disangkal bahwa beberapa siswa enggan untuk mengungkapkan studi mereka sebagai sebuah kesempatan untuk menemukan pasangan, tapi sudah banyak bukti dari mahasiswa yang telah lulus Perguruan Tinggi yang akhirnya hubungan serius dan lanjut ke tingkat yang lebih serius (menikah). Fakta ini berbicara, menjalin hubungan antar mahasiswa merupakan hal yang objektif kita bisa lihat. Mungkin karena telah nyaman dan pasangan.
