5 cara mendisiplinkan anak

Mengharapkan anak Anda untuk merasa tenang dan dengan mudah menghabiskan makanan mereka hanyalah mimpi. Anak-anak berusia 2-3 tahun mulai sulit dikelola dan cenderung tidak disiplin. Ibu dan bayi. Anda membutuhkan lebih banyak kesabaran dan menjauh dari tradisi “tangan besi”. Disiplin mengajar pada usia dini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan di masa depan. Dengan disiplin dan kepatuhan kepada orang tua, anak Anda belajar banyak hal, seperti kerja sama, rasa hormat terhadap waktu, dan mencari perilaku yang baik.
Tidak perlu putus asa, ada banyak cara dan strategi yang bisa dicoba untuk melelehkan anak Anda. Berikut adalah beberapa teknik andal yang dapat Anda tiru.
1. Teknik Puji
Menurut pendekatan teoretis Edward Thorndike terhadap perilaku, ketika pujian diberikan kepada putranya, ia akan bahagia. Sesuatu yang menyebabkan kesenangan cenderung berulang, sehingga ketika anak Anda dipuji karena perilaku yang baik, ia terus mengulangi. Tunjukkan bahasa tubuh yang baik sebagai tanda, seperti tertawa atau tersenyum dengan tulus, menatap lurus ke matanya dengan kehangatan dan kemegahan.
Tepuk tangan saat dia menghabiskan satu sendok terakhir makanannya.
Membelai penuh kasih ketika dia ingin membantu Anda menyimpan mainan.
Sangat bagus ketika dia meletakkan sandal atau sepatu di rak. Untuk mengucapkan sepatah kata ketika dia mencoba buang air kecil di kamar mandi sebelum memasuki kamar mandi, dia menjadi basah, setidaknya dia sudah mencoba.
2. Abaikan tekniknya
Teknik ini bertentangan dengan teknik pujian. Ini adalah cara mengajarkan disiplin kepada anak nakal Anda tanpa mengancam. Dengan menerapkan perilaku ini, Anda mencoba mengubah sikap Anda setelah dia mulai mengubah perilakunya menjadi baik dan menggunakan teknik pujian lagi. Usahakan untuk tidak menatap mata anak Anda, tubuh tidak mengambilnya dan tidak mengurus hal-hal lain, seperti berbicara dengan orang lain. Anak-anak yang marah mudah ditenangkan dengan metode ini.
Sebagai contoh:
Ketika anak Anda merintih dan berpegang teguh pada kaki Anda, cobalah untuk bertindak seolah-olah tidak ada seorang pun di kaki Anda. Segera setelah dia melepaskan kakimu, jawablah dengan kata-kata, “Oh, saudari, dari mana saja kamu?”
Ketika anak Anda berteriak untuk tidak membeli mainan, coba katakan, “Kakak, Ibu ingin pulang dulu, jika Anda masih ingin bermain di sini, tidak apa-apa.” Selamat tinggal … “Tapi ketika dia meninggalkan toko dan mengikutimu, peluk dia dan katakan dia bisa membeli mainan lain kali.
3. Teknik Kerjasama
Teknik ini dapat dilakukan pada si kecil Anda karena dia sudah mulai mengerti apa yang kami minta dan lebih mandiri. Minta anak Anda untuk mengikuti instruksinya dengan hati-hati: Teknik jam dinding dengan tangan pendek dan panjang. Sebagai contoh:
Setuju untuk selesai makan dengan menunjukkan jam ke angka.
Teknik kalender untuk melepaskan dot atau menghilangkan popok sekali pakai. Menghitung sesuai dengan kalender, anak Anda akan secara bertahap dipanggil kembali selama beberapa hari pada tanggal yang ditunjukkan. Ketika saatnya tiba, Anda memiliki hak untuk menjaga dot keluar dengan membuangnya atau menyimpannya di lemari.
Teknik pemilihan, memberi anak fleksibilitas untuk memilih barang sesuai keinginannya. Cara memberi 2-3 pilihan barang seperti pakaian saat Anda meminta mereka mengenakan pakaian.
Tabel perilaku yang baik, seperti sistem token, memberikan 1 stiker jika anak Anda berperilaku baik. Jika dia dapat mengumpulkan hingga 10 atau 20 stiker, dia bisa mendapatkan es krim atau memilih mainan yang dia inginkan.
4. Teknik Jika-Lalu
Berikan pelajaran tentang konsekuensi jika anak Anda berperilaku baik, ia akan dapat memenuhi keinginan Anda. Untuk menerapkan teknik ini, Anda harus konsisten dengan konsekuensi yang dikatakannya. Ketika Anda tidak konsisten, anak Anda akan mengulangi tindakan Anda tanpa merasa perlu menaati Anda.
Sebagai contoh:
“Jika kamu belum selesai makan, kamu tidak bisa memakai baju hijau favoritmu.”
“Jika kamu tidak mandi segera, kamu tidak akan bisa menonton film favoritmu.”
5. Teknik Kemarahan dan Hukuman
Teknik ini dilakukan sebagai upaya terakhir jika empat teknik lainnya tidak berhasil. Sebagai orang tua, Anda harus berlatih untuk dapat menghukum. Anda melakukan ini dengan menyampaikan konsekuensi bahwa dia harus dihukum, berdiri dengan tangan di pinggul, berbicara lebih keras dengan tatapan yang lebih tajam.
Jenis hukuman yang dapat dijatuhkan adalah mencabut hak, seperti hak untuk diawasi, hak untuk makan makanan manis, atau durasi permainan.
Sebagai contoh:
Ketika Anda merusak remote control TV, kalimat itu tidak dapat ditonton selama sehari.
Ketika dia tidak menghabiskan makanannya, dia tidak bisa makan puding cokelat kesukaannya.